Rabu, 24 Agustus 2016

Pemimpin Myanmar membantah tudingan pembantaian muslim rohingnya

Tags



INDONEWS -  Aung suu kyi , Pemimpin Tertinggi Myanmar membantah istilah 'persekusi rohingnya' yang dilaporkan oleh pelapor khusus HAM PBB , Warga myanmar sampai kapanpun Selalu mengasosiasikan Orang rohingya sebagai pendatang Gelap Asal Bangladesh.

"istilah-istilah yang bisa memicu emosi salah satu pihak sebaiknya dihindari , Agar solusi damai atas masalah tersebut bisa dicari segera," ucap suu kyi

Pernyataan itu disampaikan suukyi kemarin , selepas menemui Pelapor khusus yanghee lee. seperti yang di kutip INDONEWS , Rabu(22/08/2016)

Awal pekan ini, Badan Khusus HAM PBB melansir laporan yang secara jelas menyebut apa yang menimpa warga Rohingya di Myanmar sebagai kejahatan kemanusiaan sistematis. Penduduk muslim di Rakhine dilarang bekerja di sektor formal, tidak bisa mengakses rumah sakit, bahkan tidak dilayani oleh dukun beranak sehingga tingkat kematian ibu dan anak sangat tinggi di kalangan komunitas muslim. Lebih dari 500 ribu warga dewasa Rohingya tidak punya hak memilih di Myanmar.
Jumlah warga Rohingya mencapai 1,1 juta orang, mayoritas berada di Rakhine. Setelah kerusuhan parah terjadi pada 2012 lalu, sampai sekarang lebih dari 130 ribu orang terpaksa mengungsi ke seluruh dunia.
Suu Kyi, sebagai politikus yang secara de facto lebih berkuasa dari Presiden Myanmar, telah memerintahkan pembentukan lembaga khusus untuk mengentaskan kemiskinan di Rakhine. Hanya saja tugas dan fungsi lembaga dibentuk sebulan lalu ini masih belum jelas.
Thet Thinzar, Utusan Myanmar untuk Badan HAM PBB, mengkritik laporan terbaru yang masih saja memakai kata Rohingya. Penyebutan muslim Rohingya menurutnya sangat sensitif bagi warga Myanmar.
"Agar tercipta harmoni dan rasa saling percaya di kalangan akar rumput sangat disarankan tidak memakai (Rohingya),"  tutupnya .




EmoticonEmoticon

 photo Banner-ke2_zpsxplcey4j.gif


 photo Bannerke3_zpsd2fmjhfz.gif

 photo Bannerke4_zps7zzryr03.gif