RAKSASABERITA - Rencana redenominasi atau pengurangan tiga nol Rupiah masih belum jelas. Padahal, sejak akhir 2013, draf pengurangan tiga nol di Rupiah sudah masuk Badan Legislatif DPR. Sayangnya, tahun politik dan pelemahan nilai tukar yang drastis membuat pembahasan redenominasi mandeg.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas menegaskan, redenominasi Rupiah tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Banyak tahapan yang harus dilalui hingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 7 tahun.
"Ada tahapannya dan tahapannya itu bisa 5-7 tahun," ujarnya di Semarang, Minggu 925/9).
Ronald mengakui, nominal Rupiah saat ini menggunakan terlalu banyak nol. Namun demikian, Indonesia disebut masih lebih baik dibanding Vietnam yang mempunyai nominal mata uang lebih besar.
"Rupiah banyak nolnya. Mungkin di kawasan yang paling banyak nolnya Vietnam. Tapi kita tahu pertumbuhan ekonomi global dan domestik turun jadi kita cari bagaimana ekonomi stabil kita undang-undangnya jadi baru bisa dilaksanakan," katanya.
Ronald memastikan redenominasi Rupiah tidak akan dilakukan tahun ini. "Jadi tidak akan akhir tahun ini, karena dari pengalaman dari beberapa negara lain ada transisi. Ada nol tiganya agak diblur, baru nanti uang barunya nol tiganya hilang."
EmoticonEmoticon