Selasa, 13 September 2016

Generasi Jihad dan ancaman perang saudara di Eropa



RAKSASABERITA  -   Profesor Islam Gilles Kepel dari Institut Ilmu Politik Paris memperingatkan bakal terjadi perang saudara di seantero benua Eropa jika kaum muda muslim masih dibekap kemiskinan dan pengangguran.

Mereka, kata dia, akan dengan mudah terperangkap dalam jebakan radikalisasi sehingga memicu munculnya 'Generasi Jihad' yang akan melancarkan serangan teror di Benua Biru itu.

Tujuan dari generasi ini adalah memicu kebencian terhadap warga muslim dan meradikalisasi kaum muda, seperti dilansir koran the Daily Mail, Senin (12/9).

Kondisi ini, kata dia kepada koran Jerman Die Welt, akan membuat Eropa memasuki masa kelam perang saudara.

Menurut Kepel, serangkaian teror yang terjadi di Eropa belakangan ini adalah bagian dari perang di dalam Islam itu sendiri ketimbang antara Islam dengan peradaban Barat.

Kaum ekstremis saat ini, kata dia, bertujuan menghantam kelompok Islam moderat di Eropa dan di seluruh dunia.

Ketika perang saudara sudah melanda Eropa maka tujuan jangka panjang dari para teroris adalah mendirikan kekhalifahan yang akan menguasai seluruh Eropa.

Kepel mengatakan meski sebagian besar muslim tidak terlibat dalam aksi teror, kondisi meluasnya pengangguran dan keputusasaan kaum muda muslim di pinggiran Prancis bisa menyebabkan anak-anak muda itu teradikalisasi.

Dia juga memperingatkan keterlibatan kelompok sayap kanan radikal dan menyerukan pihak berwenang untuk menghapuskan perbedaan di lapisan masyarakat bukan dengan perang tapi dengan kebijakan dan pendidikan.

Perdana Menteri Prancis MAnuel Valls kemarin menyatakan setiap hari aparat berhasil menggagalkan upaya percobaan serangan teror di Negeri Anggur itu.

Menurut Valls, sejauh ini sudah 15.000 orang di Prancis dilacak karena diduga jadi korban radikalisasi. Sebanyak 1.350 dari mereka dalam penyelidikan dan 293 lainnya diduga terkait jaringan teror.

"Saat ini ancaman dalam kondisi maksimal, dan kita yang jadi targetnya," ujar Valss kepada radio Eropa. Setiap hari intelijen, polisi, mengungkap jaringan teror dan melacak keberadaan teroris.

"Akan ada serangan baru dan banyak korban tak bersalah."




EmoticonEmoticon

 photo Banner-ke2_zpsxplcey4j.gif


 photo Bannerke3_zpsd2fmjhfz.gif

 photo Bannerke4_zps7zzryr03.gif