Selasa, 13 September 2016

Ini kronologi pemasangan bendera 'JKT.Desa China' di Pulau Pari



RAKSASABERITA  -  Pemasangan bendera 'JKT.Desa China' dengan logo lima orang yang sedang melingkar berwarna kuning sempat bikin geger warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan,Jakarta. Pemasangnya diketahui berkewarganegaraan China yang sedang pergi berlibur di pulau tersebut.

Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Jhon Weynart Hutagalung mengungkapkan, pemasangan bendera tersebut berawal dari kedatangan 23 turis asal China, Minggu (11/9) lalu. Mereka datang bersama dua warga negara Indonesia dengan menggunakan kapal, tidak ada gelagat mencurigakan dari para wisatawan sebelum memulai perjalanan.

"Pengemudi kapal snorkeling, yakni Khatur Sulaiman, mengaku ke petugas tak tahu jika ada bendera dan semacam spanduk yang ditaruh di atas kapal," ucap John kepada merdeka.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (13/9).

Di tengah perjalanan, ternyata kapal tersebut sempat mengalami kendala. Saat itulah Khatur memergoki sebuah bendera beraksara China sebelum kapal bersandar di Pulau Pari.

"Pada saat kapal mendekat ke Dermaga tersebut, Khatur pun tak sengaja melihat sebuah bendera yang bertuliskan aksara China, Khatur langsung mengambil foto itu segera sebelum kapal sandar di Dermaga. Ketika kapal bersandar, Khatur pun melihat salah satu turis langsung membuka bendera itu," paparnya.

Khatur sempat meminta kepada WN China tersebut untuk tidak mengibarkannya, namun karena perbedaan bahasa para turis tersebut tak menggubrisnya. Alhasil, bendera terpasang dan membuat warga Pulau Pari geram. Khatur bersama warga langsung melapor ke Pos Polisi Pulau Pari.

"Kathur menegurnya agar para turis tersebut tidak memasang bendera tersebut di Pulau Pari. Tegurannya tak diindahkan oleh para turis tersebut lantaran tak satupun dari mereka bisa berbahasa Indonesia. Lantaran ingin bertolak pindah ke Pelabuhan lain. Alhasil, Khatur bersama Ketua Forum Peduli Pulau Pari, Ketua RW dan Ketua RT 1 langsung melaporkan ke Pospol Pulau Pari," jelas John.

Jhon menegaskan pemasangan bendera tersebut tidak terkait dengan isu SARA di Pilgub DKI. Polisi segera mencabut bendera itu dan mengamankan tiga WN China yang diduga sebagai pemasang.

"Tidak ada unsur SARA saat dilakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap Yun Xun (46), yang merupakan salah satu dari rombongan turis WNA asal China yang datang ke Pulau Pari. Berdasarkan keterangan Yun Xun kepada petugas, membuat tulisan pada bendera, berikut kaos merah merupakan hasil translate di internet," tegas Jhon.




EmoticonEmoticon

 photo Banner-ke2_zpsxplcey4j.gif


 photo Bannerke3_zpsd2fmjhfz.gif

 photo Bannerke4_zps7zzryr03.gif