RAKSASABERITA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah, Walid al-Muallem, menghujat Amerika Serikat (AS) di forum Majelis Umum PBB karena membombardir tentara Suriah dan mengklaim tidak bersalah. Menurutnya, pengeboman itu menujukkan bahwa AS kaki tangan kelompok ISIS dan kelompok teror lainnya.
”Pemerintah Suriah menempatkan semua tanggung jawab atas agresi ini pada AS, karena fakta menunjukkan bahwa itu adalah serangan yang disengaja, tapi (diklaim) tidak disengaja, bahkan Amerika mengatakan sebaliknya,” kata Muallem dalam debat umum di Sesi Reguler ke-71 Majelis Umum PBB di New York.
”Agresi keji ini membuktikan bahwa AS dan sekutunya adalah kaki tangan ISIS dan kelompok teror lainnya,” lanjut Muallem.
Pada tanggal 17 September 2016, pasukan Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad dikelilingi para militan ISIS di dekat Kota Deir ez-Zor sesaat setelah dibom oleh pesawat-pesawat tempur koalisi yang dipimpin AS.
Sebanyak 62 tentara Assad tewas oleh serangan udara koalisi AS, yang diikuti oleh serangan ISIS. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, Washington meminta maaf kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad melalui Moskow.
Pemerintah Suriah mendesak AS dan koalisinya mematuhi prinsip-prinsip dari Perjanjian Jenewa di bawah naungan PBB. ”Keputusan seperti itu harus didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, integritas wilayah Suriah dan kesatuan rakyatnya,” ujar Muallem, seperti dikutip Russia Today, Minggu (25/9/2016).
EmoticonEmoticon