Selasa, 13 September 2016

Pemerintah bongkar 3 kasus penyelundupan senilai miliaran rupiah



RAKSASABERITA  -   Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Ditjen Bea Cukai, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan sinergi dalam menggagalkan 3 kasus penyelundupan besar. Pertama, penyelundupan 166.475 kilogram (kg) Amonium Nitrat dengan kisaran nilai barang sebesar Rp 24,97 miliar.
"Penyelundupan dilakukan oleh kapal KM Harapan Kita sebesar 51.250 kg Amonium Nitrat dari Pasir Gudang Malaysia menuju Sulawesi. KM Ridho Ilahi sebesar 57.725 kg Amonium Nitrat dari Sadeli Malaysia menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur. Serta KM Hikmah Jaya yang mengangkut 57.500 Amionium Nitrat dari Malaysia tujuan Pulau Raja," kata Direktur Jenderal Pajak Heru Pambudi dalam konferensi pers di Terminal Kalibaru, Jakarta, Selasa (13/9).

Pemerintah gagalkan penyelundupan Hana Adi Perdana2016 Kedua, pemerintah menggagalkan penyelundupan 1 kontainer Frozen Squid (cumi beku) dari China dan 10 kontainer Frozen Pacific Mackarel dari Jepang. "Potensi Kerugian negara dari penyelundupan ini ditaksir mencapai Rp 3 miliar," ucapnya.
Ketiga, Lanjut Heru, adalah penyelundupan ekspor 71.250 ekor bibit lobster di Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 8 September 2016. Potensi kerugian negara dari kasus ini ditaksir mencapai Rp 2,85 milliar.
"Selanjutnya, barang bukti akan dilepasliarkan ke habitat aslinya berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan," tuturnya.
Ditempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani bersyukur Direktorat Jenderal Bea dan Cukai bersama Polri berhasil menghentikan kasus penyelundupan ini terutama Amonium Nitrat. Sebab, bahan kimia tersebut kerap digunakan sebagai bahan peledak untuk menangkap ikan.
"Kami berterima kasih kepada Kapolri dan jajarannya serta Ditjen Bea Cukai berhasil menghentikan penyelundupan bahan peledak yang kerap merusak karang. Sebab ini sudah luar biasa, 32 persen karang kita rusak," ungkapnya.
"Kita juga terima kasih atas penyelundupan lainnya. Kita berharap penyelundupan lainnya bisa dihentikan, karena pak presiden Joko Widodo mengatakan kasus seperti ini masih banyak di pelabuhan lain," pungkasnya.


EmoticonEmoticon

 photo Banner-ke2_zpsxplcey4j.gif


 photo Bannerke3_zpsd2fmjhfz.gif

 photo Bannerke4_zps7zzryr03.gif