Jumat, 30 September 2016

Ali Sadikin jadi bahan 'jualan' pendukung dan lawan Ahok



RAKSASABERITA  -  Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkanJakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern. Di bawah kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan.

Sebut saja Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet, dan lain lain. Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi Kota Jakarta, 22 Juni. Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telur, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi,

Selain itu, Bang Ali juga menyelenggarakan Pekan Raya Jakarta yang saat ini lebih dikenal dengan nama Jakarta Fair. Ali Sadikin juga berhasil memperbaiki sarana transportasi di Jakarta dengan mendatangkan banyak bus kota dan menata trayeknya, serta membangun halte (tempat menunggu) bus yang nyaman.

Atas segudang prestasi Ali Sadikin, maka banyak gubernur yang ingin mencontohnya. Namun, tak jarang banyak yang menyamakan seorang gubernur DKI seperti Ali Sadikin.

Sebut saja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). olitisi Partai Hanura Dadang Rusdiana menganggap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan anak ideologis dari Ali Sadikin. Pandangan dia, kedua tokoh ini memiliki karakter yang sama-sama tegas dan memiliki keberanian yang di luar kebiasaan banyak pemimpin.

Tak hanya itu, kata dia, Ahok juga memiliki karakter yang sama dengan Ali Sadikin saat menjabat sebagai Gubernur DKI pada tahun 1960-1971. Sekretaris Fraksi Hanura DPR-RI menyebutkan baik Ali maupun Ahok sama-sama tokoh kontroversial yang banyak diserang lawan politik.

"Walaupun kadang-kadang kontroversial. Dia tidak ambil uang untuk pribadi," ucap Dadang.

Dadang melanjutkan. kalau ada yang tanya tegas dan tidak pandang bulu, berantas korupsi itu branding Ahok. Makanya, lanjut dia, Hanura dengan PDIP semua sepakat Jakarta dengan segala masalahnya bisa diatasi Ahok.

Namun, pernyataan Dadang berbanding terbalik dengan bekas ajudan Ali Sadikin. olitisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) AN Fatwa membandingkan kepemimpinan Ali Sadikin dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Fatwa mengaku pernah menjadi tangan kanan Gubernur Ali Sadikin.

"Jadi kalau saya melihat masalah keberanian dan ketegasan dan keberpihakan kepada rakyat dan kemudian satu hal lagi yang menonjol dari beliau tidak ada kongkalikong sama pengembang. Malah dikemplang sama dia. Kalau sekarang ini kita bisa melihat ada kongkalikong pengusaha dengan pengembang," papar Fatwa.

Fatwa mengatakan, selama Ali Sadikin menjabat pernah melakukan penggusuran. Memang tak ada kompensasi yang diberikan kepada masyarakat tergusur. Namun Ali menjanjikan penghidupan lebih baik di wilayah yang digusur.

"Misalnya penggusuran waktu itu belum membuka kesadaran masyarakat sehingga pelebaran jalan tidak diadakan penggantian tetapi dengan menjanjikan kalau jalan dilebarkan itu akan jadi mahal," tutur Fatwa.

"Dia tunjukkan bahwa markas besar angkatannya sendiri yang dia potong sehingga masyarakat melihat sendiri," tambahnya.

Sementara itu pada kepemimpinan Ahok dia melihat pembenahan kali di Jakarta misalnya memang berhasil. Namun dia menyayangkan Ahok tak memperhatikan kehidupan masyarakat kumuh. "Pembenahan kali itu memang dikatakan berhasil tapi kalau daerah warga kumuh itu kurang diperhatikan. Memang disediakan tempat tapi jauh sekali jaraknya," ucapnya.

Seperti diketahui Hanura merupakan salah satu partai pengusung Ahok di Pilgub DKI. Sedangkan PAN merupakan partai pengusung lawan Ahok.


EmoticonEmoticon

 photo Banner-ke2_zpsxplcey4j.gif


 photo Bannerke3_zpsd2fmjhfz.gif

 photo Bannerke4_zps7zzryr03.gif