Minggu, 18 September 2016

Dianggap Saingi NATO, Inggris Tolak Tentara Bersama UE



RAKSASABERITA  -  Menteri Pertahanan Inggris mengatakan London tidak menghendaki terbentuknya tentara bersama Eropa dan tidak menginginkan munculnya pesaing NATO. Pernyataan ini menanggapi langkah pemimpin Uni Erop (UE) untuk mengatur angkatan bersenjata bersama pada KTT di Bratislava.

"Itu tidak akan terjadi. Kami adalah anggota penuh UE dan kami akan terus menolak setiap upaya untuk mendirikan saingan NATO," kata Michael Fallon seperti dikutip dari laman Russia Today, Minggu (18/9/2016).

Sebelumnya, Inggris telah menggagalkan rencana serupa tiga kali yaitu pada 2011, 2013, dan setelah referendum pada bulan Juni lalu. Sekarang, setelah Brexit, Prancis dan Jerman kembali menjalankan rencana itu.

"Kami selalu khawatir tentang tidak perlunya menduplikasi apa yang sudah kita miliki di NATO. Kami tidak akan mundur dari komitmen kami untuk menjaga Eropa aman tapi kami tidak ingin melihat birokrasi yang tidak perlu di tingkat Uni Eropa," kata Fallon.

Menurut rencana yang diusulkan, 27 negara anggota UE diharapkan untuk menginvestasikan aset mereka yang paling maju di militer bersama Eropa, termasuk drone, kemampuan pertahanan cyber, pesawat terbang dan kapal angkatan laut. 

"Ini akan memperlebar kemampuan pertahanan UE. Daripada membiayakan artileri atau tank, akan lebih baik membiayakan proyek yang lebih inovatif dan terkadang pada proyek yang dapat digunakan diantara sipil dan militer," kata Wakil Presiden Dewan Eropa Jyrki Katainen.



EmoticonEmoticon

 photo Banner-ke2_zpsxplcey4j.gif


 photo Bannerke3_zpsd2fmjhfz.gif

 photo Bannerke4_zps7zzryr03.gif